Biografi Valentino Rossi - The Doctor
Biografi Valentino Rossi - Ia adalah salah seorang
pembalap tersukses sepanjang masa, dengan 9 gelar Juara Dunia. Menurut
majalah olah raga terbitan Amerika, Sports Ilustrated, Rossi adalah
salah satu olahragawan bergaji terbesar di duunia, ia diperkirakan
digaji $34 juta pada 2007. Putra dari mantan pembalap GP 250 cc Graziano
Rossi dan Stefania Palma ini memegang banyak rekor dan prestasi yang
diraihnya melampaui banyak seniornya. Total pembalap eksentrik ini
membukukan 9 gelar juara dunia, sekali di kelas 125cc, sekali di kelas
250cc, dan tujuh kali di kelas puncak, 500cc dan MotoGP. Berikut ini
sekila mengenai biografi Valentino Rossi.
Valentino Rossi lahir di Urbino, Italia, 16 Februari 1979 adalah
seorang pembalap di kejuaraan grandprix motor dunia setelah era Michael
Doohan, dengan titel juara dunia di empat kelas yang berbeda yang
diraihnya dalam waktu tujuh tahun berkarier. Rossi memang dilahirkan
untuk menjadi pembalap, ia tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung
kariernya. Ayahnya, Graziano Rossi adalah seorang pembalap besar dimasa
’70-an. Otomatis ia besar dilingkungan yang kental atmosfer balap.
Ketika anak-anak seusianya asyik dengan mainannya, Rossi bermain dengan
motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama Luca Cadalora
ataupun Loris Reggiani. Dia seorang Interisti sejati.
Saat pertama bergabung di GP 500cc bersama tim bekas Doohan, yang
dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess,
suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental.
Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan.
Suasana ini buat Rossi sungguh tak masuk akal, menurutnya ia tak bisa
membayangkan membalap tanpa merasa fun, kemudian waktu ia mulai menang,
ia bertekad untuk merayakan besar-besaran, menurutnya ia cuma ingin
melakukan sesuatu yang baru, menunjukkan emosi memenangkan balap.
Sejak saat itulah, pesta kemenangan jadi ciri khasnya. Tak hanya bersama
teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Dengan
aksi-aksinya, Rossi bagaikan magnet yang menarik orang untuk menonton
GP. Para pecinta GP tentu masih ingat akan aksinya memboncengkan fansnya
yang berkostum ayam berkeliling sirkuit, aksinya memboncengkan fans
yang berpakaian dokter, ia juga pernah membonceng angka satu raksasa
sebagai simbol juara dunia, juga aksi wheelie dan burnout nya yang sudah
tak terhitung setiap memperoleh kemenangan. Ia juga kerap memberikan
kneepad atau topi nya kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di
podium. “Valentino itu petarung hebat. Tetapi ia juga tahu kalau kita berada di tengah bisnis hiburan. Jadi ia juga suka menghibur,” kata Burgess.
Dalam karirnya sepanjang GP Rossi selalu memakai nomor 46, ia memakai
nomor itu setelah menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang
bernomor 46 di TV yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga
dipakai oleh Graziano Rossi, ayahnya, ketika memenangi lomba pertama
dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46
kebanggaanya itu dan tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya
yang memilih berganti nomor 1 setelah mendapatkan titel juara dunia.
Dalam karir balapnya, Rossi selalu berganti julukan dan melakukan
hal-hal yang menarik perhatian serta menghibur. Ia beralasan bahwa semua
itu dilakukannya dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu
yang lucu. “Rossifumi”, julukan Rossi yang diberikan oleh temannya saat
Rossi membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum
dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe.
Tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha. Rossi berada di tim
Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe di Fortuna Gauloises Tech 3
Yamaha Team.
justify;">
“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang
menjadi “superhero” di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya
pada saat membalap di kelas 250cc. Julukan lainnya adalah “The Doctor”
setelah ia naik di kelas 500cc pada musim 2000. Pada akhir musim 2003
menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah
dari tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama
tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui
pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia
juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga
menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes
membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu
menandingi motor terkuat di Moto GP saat itu, RC211V milik Honda.
Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi
akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Tapi ia mementahkan semua
pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP
Welkom, Afrika Selatan, ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor
Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat dengan mengendarai
motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004
dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap
Yamaha pertama yang paling banyak menjadi juara dalam satu musim (9 kali
juara pada musim 2005).
Pada tahun 2011, Valentino Rossi kemudian pindah ke Ducati, ada banyak
alasan mengapa Rossi berpindah haluan ke Ducati, salah satu yang sempat
mencuat alasan Rossi pindah ke Ducati adalah hanya karena uang. Nilai
kontrak yang jauh lebih tinggi bersama Ducati dikabarkan menjadi daya
tarik utama buat “The Doctor”. Namun belakangan alasan itu dibantah
sendiri oleh Valentino Rossi. The Doctor membantah dan menegaskan jika
uang yang dia terima di Ducati tak jauh berbeda jumlahnya dengan yang
ditawarkan pihak Yamaha. Selama dua tahun bersama Ducati, praktis Rossi
tak pernah merasakan sekali pun kemenangan. Prestasi paling top adalah
peringkat dua di GP Prancis dan GP Marino pada 2012, dan peringkat tiga
di GP Prancis pada 2011.kemudian Pada tahun 2013, Valentino Rossi
kembali ke Yamaha, Alasan ia kembali adalah Rossi sangat ketagihan
dengan kemenangan, yang menurutnya rasanya seperti candu. Karena
ketagihan dengan candu kemenangan itu pula, ia memutuskan kembali ke
Yamaha.
Rossi untuk sementara memegang rekor sepanjang masa untuk jumlah
kemenangan di kelas premier. Sejak melakukan debutnya pada tahun 2000,
pebalap berusia 33 tahun ini sudah meraih 79 kemenangan dan merengkuh
tujuh gelar juara dunia. Total bersama Yamaha ia sudah meraih 46
kemenangan, termasuk empat kali juara dunia 4 (2004-2005, 2008-2009).
Kemenangan terakhirnya di kelas paling bergengsi ini terjadi pada tahun
2010 di Sepang, Malaysia.
Rossi mencoba untuk menjaga kehidupan pribadinya dari mata publik
sebanyak mungkin, meskipun ia tidak membuat rahasia tentang kesukaannya
pada klub sepak bola Italia Inter Milan. Rossi sering menonton langsung
pertandingan Inter Milan dengan duduk bersama para pemain cadangan
mereka. Rossi dikenal berteman dekat dengan pemain Inter Milan Marco
Materazzi dan Balotelli, Bahkan sesaat setelah memenangi Grandprix
Jerman 2006 Rossi merayakan dengan memakai kaos sepak bola Italia
bernomor 23 milik Materazzi. Setelah Rossi memenangkan gelar Dunia yang
kesembilan pada bulan Oktober 2009, Inter Milan mengucapkan selamat
kepada Rossi pada website resmi mereka. Rossi juga seorang kidal.
Biodata Valentino Rossi
- Tanggal Lahir: 16 Februari 1979
- Tempat Lahir: Urbino, Italia
- Tinggi Badan: 180
- Kewarganegaraan: Italia
- Ayah: Graziano Rossi
- Pekerjaan Ayah: Mantan pembalap motor
- Ibu: Stefania
- Saudara: Luca Marini (adik laki-laki, seibu)
- Populer Sejak: Menjuarai MotoGP sebanyak 7 kali
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Valentino_Rossi
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/10/biografi-valentino-rossi-doctor.html
http://www.wowkeren.com/seleb/valentino_rossi/profil.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar