Rumah Sakit Paling Angker Di Indonesia, Setan Kemangmang
Rumah Sakit Paling Angker Di Indonesia, Setan Kemangmang - Sepintas
lalu, tidak ada yang terlihat aneh di lokasi bangunan rumah sakit milik
PTPN VI unit Kayu Aro. Bangunan tua yang berada di tengah hamparan
hijaunya perkebunan teh, terlihat asri dengan suasananya yang tenang dan
suhunya yang sejuk. Namun siapa sangka, bangunan tua yang diperkirakan
dibangun pada tahun 1932 tersebut, menyimpan berbagai cerita mistis,
yang mampu membuat buluk kuduk merinding jika mendengarnya.
Rumah sakit yang awalnya dibangun untuk menampung karyawan yang sedang
sakit tersebut, dinilai menjadi salah satu rumah sakit yang paling
angker di Indonesia. Karyawan di perkebunan, sering mendengar
suara‑suara aneh sampai dengan penampakan makhluk astral.
"Katanya pernah tayang di On the Spot (acara tv nasional), sebagai salah
satu rumah sakit yang paling angker di Indonesia," ujar humas PTPN VI
unit Kayu Aro Oyong, saat mendampingi Tribun mengunjungi rumah sakit
tersebut.
Arsitek bangunannya yang unik peninggalan kolonial Belanda, pohon‑pohon
besar tumbuh subur di halamannya, ditambah lagi dengan adanya
makam‑makam tua zaman Belanda di bagian samping bangunan, membuat
suasana di rumah sakit ini semakin terkesan angker. Terlebih sejak
beberapa tahun lalu bangunan ini tidak lagi digunakan. Pada bagian dalam
bangunan, masih tersimpan berbagai peralatan medis, ada yang masih
berfungsi, namun tidak sedikit yang sudah tidak bisa lagi digunakan,
karena perubahan zaman dan teknologi di bidang kesehatan. Keberadaan
alat medis tersebut, seakan menambah kesan angker.
Saat perbincangannya dengan Tribun, Oyong mengatakan rumah sakit milik
PTPN VI ini, akan menjadi tempat syuting program Uji Nyali, sebuah
program terkait kejadian mistis, yang ditayangkan oleh stasiun tv.
Dipilihnya rumah sakit tersebut, lantaran selama ini bangunan yang
dibangun bersamaan dengan pendirian pabrik pada tahun 1932 ini, memang
dikenal sebagai salah satu tempat yang menyeramkan, dan sering terlihat
adanya penampakan makhluk halus.
Beberapa orang kru dari TV tersebut, sudah melakukan survei di rumah
sakit, dan rencananya syutingnya akan dilaksanakan tahun ini. "Peserta
nantinya akan diuji nyalinya di rumah sakit ini," katanya.
Dijelaskannya, rumah sakit ini memang dikenal sangat angker. Karyawan
sering mendengar suara‑suara aneh yang menyeramkan. "Kalau soal
penampakan memang jarang. Namun ada beberapa orang karyawan yang pernah
mengalaminya," jelasnya.
Menurutnya, awalnya rumah sakit tersebut, memiliki beberapa orang
dokter, namun beberapa orang dokter mengundurkan diri, termasuk kelada
rumah sakit, yang sudah diangkat menjadi PNS.
"Dulunya rumah sakit ini didirikan untuk pusat kesehatan karyawan
perkebunan saja, namun saat masa jayanya banyak warga umum yang berobat,
selain dari Sungaipenuh ada juga yang datang berobat dari kabupaten
tetangga," katanya.
Pak De Sakimun, mantan karyawan PTPN VI Kayu Aro, dalam ceritanya yang
dituliskannya di rubrik Kompasiana, mengaku pernah dicegat hantu wedon
dan kemangmang di lokasi rumah sakit tersebut.
Peristiwa yang mengerikan itu membuatnya merasa ketakutan, karena cerita
angker yang selama ini didengarnya dari warga, akhirnya terbukti dan
dilihat dengan mata kepalanya sendiri. Untuk informasi, data yang
didapat Tribun dari bagian tata usaha Rumah Sakit PTPN VI, rumah sakit
yang memiliki beberapa bagian bangunan tersebut, memiliki daya tampung
sekitar 100 orang pasien, dengan perlengkapan medis yang cukup memadai.
Selain didukung tenaga medis, rumah sakit tersebut memiliki ruang poli
gigi, ruangan operasi, ruangan rontgen, kamar bersalin, ruang labor,
ruang apotik, ruangan UGD, ruang perawatan anak, ruang isolasi, ruang
pospartus, serta beberapa ruangan perawatan lainnya.
"Ruang perawatan kelas III untuk wanita berkapasitas 20 orang, begitu
juga dengan ruang perawatan kelas III pria. Selain itu ada juga ruangan
kelas II pria dan wanita, ditambah dengan ruangan VIP dan super VIP,
serta ruang KB," kata petugas.
Hanya saja, sejumlah perlengkapan medis sudah mengalami kerusakan,
karena tidak pernah lagi dipakai, serta sudah ketinggalan teknologi.
Beberapa alat medis yang masih berfungsi adalah alat rontgen,
perlengkapan pemasangan alat KB, ruang operasi, dan mobil ambulans.
"Beberapa alat sudah rusak, yakni alat perawatan gigi, beberapa unit
tempat tidur, dan mikroskop. Sementara kondisi bangunan masih sangat
kokoh, meskipun bangunannya dibangun zaman penjajahan Belanda,"
tambahnya lagi.
waw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar