Selasa, 17 Maret 2015

Pelestarian Makhluk Hidup





I
ndonesia merupakan salah satu negara yang sangat kaya. Tumbuhan dan hewannya sangat banyak macamnya karena Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang masing-masing memiliki ciri khas. Hal ini merupakan suatu kebanggaan. Kita perlu bersyukur atas segala limpahan dari Tuhan Yang Maha Esa kepada negara tercinta Indonesia ini. Apakah Indonesia sekarang masih memiliki tumbuhan dan hewan yang banyak? Jika jumlah manusia terus bertambah, kebutuhan hidup manusia pun bertambah. Pada bab 3 banyak kegiatan manusia yang merugikan, mengapa? Dengan bertambahnya jumlah manusia, maka hewan dan tumbuhan menjadi berkurang karena banyak yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hewan dan tumbuhan apa yang mulai langka? Mengapa makhluk hidup harus dilestarikan? Sekarang kita akan membahas bagaimana melestarikan hewan dan tumbuhan agar tidak punah. 

A. Hewan dan Tumbuhan yang Langka
Hewan dan tumbuhan merupakan kebutuhan pokok manusia, artinya tanpa tumbuhan dan hewan manusia tidak dapat hidup. Mengapa manusia sangat bergantung pada tumbuhan dan hewan Alam ini beserta isinya merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Atas kekuasaan Tuhan, tumbuhan dan hewan memiliki kemampuan berkembang biak atau bereproduksi sehingga menghasilkan keturunan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, tumbuhan dan hewan akan selalu ada. Mengapa sekarang beberapa tumbuhan dan hewan sudah mulai langka? Coba kamu lakukan kegiatan berikut ini.


Senin, 07 Januari 2013

Pramugari Ini Bantu Kelahiran Bayi di Dalam Pesawat

kehamilan Pramugari Ini Bantu Kelahiran Bayi di Dalam Pesawat
Pengalaman menegangkan dirasakan oleh pramugari maskapai Merpati bernama Sherly Juwita. Selama 17 tahun menjadi pramugari baru kali ini ia memberikan pertolongan kelahiran bayi prematur. Itu terjadi di dalam pesawat saat mengudara pada Minggu (6/1).
Di sebuah penerbangan rute Timika menuju Makassar, seorang ibu hamil bernama Harmani merasakan kesakitan setelah 15 menit lepas landas. Wanita berusia 33 tahun itu pun menyebut akan melahirkan karena perutnya sakit. Akhirnya disiapkan semua peralatan medis darurat dan meminta seluruh penumpang berdoa agar persalinan lancar.
“Dengan bantuan kru, saya langsung melakukan proses lahiran,” ungkap Sherly. “Saya teriak ke ibu ‘copot celananya bu!’ Lalu tak berapa lama sudah terlihat kepala bayi. Lalu saya tahan kepalanya sampai keluar bayi itu.”
Sherly bersama pramugari yang lain, Rahmasari dan Anisah, serta Ani seorang penumpang yang juga calon perawat bahu membahu membantu proses persalinan. Sherly mengaku prosesnya berlangsung sekitar 15 menit dan ibu beserta bayinya dalam keadaan sehat. Namun pekerjaan mereka tidak selesai di situ karena bayi dilahirkan prematur dan tidak ada inkubator.
Bayi perempuan itu lahir prematur 7 bulan sehingga harus dikondisikan hangat secara darurat. Akhirnya ia dibungkus dengan selimut tebal serta beberapa kantor air hangat yang diletakkan di bagian punggung. Sherly mengaku beruntung sempat dibekali ilmu proses persalinan di atas pesawat saat pelatihan.
“Perjalanan masih 2 jam ke Makassar. Kita azankan bayi itu, kemudian kita beri oksigen, tidak kita tempelkan, tapi hanya di sekitar bayi,” tutur Sherly. “Saya terus berusaha membuat bayi itu nangis, yang penting bayi tetap terbangun. Alhamdulillah sepanjang perjalanan sang bayi menangis terus.”
“Itu pengalaman yang luar biasa bagi saya. Sampai sekarang saya masih deg-degan,” lanjut pramugari berusia 36 tahun itu. “Saya bersyukur semua kru bekerjasama membantu sang ibu untuk melahirkan.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar